
Muslim Travelers, Ini Daftar 20 Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia Tahun 2020
gomuslim.co.id - Tiga maskapai penerbangan UEA telah masuk ke dalam daftar perusahaan penerbangan teraman untuk terbang pada tahun 2020. Etihad dan Emirates berada di daftar 20 maskapai teraman teratas, sementara Air Arabia berada di daftar 10 maskapai berbiaya rendah terbaik.
Peringkat tersebut dirilis oleh AirlineRatings.com, situs web peringkat produk dan keamanan. Web tersebut menyebut Qantas sebagai maskapai teraman untuk tahun 2020, dari 405 maskapai yang dipantau.
Adapun daftar maskapai yang masuk dalam 20 besar diantaranya Qantas, Air New Zealand, EVA Air, Etihad, Singapore Airlines, Emirates, Alaska Airlines, Qatar Airways, Cathay Pacific Airways, Virgin Australia, Hawaiian Airlines, Virgin Atlantic Airlines, TAP Portugal, SAS, Royal Jordanian, Swiss, Finnair, Lufthansa, Aer Lingus dan KLM.
Pemimpin Redaksi AirlineRatings.com, Geoffrey Thomas mengatakan para maskapai penerbangan ini jelas menonjol dalam industri penerbangan dan berada di garis depan keselamatan
Misalnya, Qantas Australia telah diakui oleh British Advertising Standards Association dalam uji kasus pada 2008 sebagai maskapai penerbangan paling berpengalaman di dunia.
"Qantas telah menjadi maskapai terkemuka di hampir setiap kemajuan keselamatan operasional utama selama 60 tahun terakhir dan belum memiliki kematian di era jet murni," kata Thomas seperti dilansir dari publikasi Khaleej Times, Kamis (02/01/2020).
Baca juga:
7 Penerbangan Domestik dan Internasional Saudi Pindah ke Terminal 1 Bandara Baru KAIA
Editor AirlineRatings.com juga mengidentifikasi 10 maskapai berbiaya rendah teraman terbaik mereka. Daftarnya adalah Air Arabia, Flybe, Frontier, HK Express, IndiGo, Jetblue, Volaris, Vueling, Westjet dan Wizz.
Dalam menentukan pilihannya, editor AirlineRatings.com dan penasihat industrinya memperhitung banyak faktor penting yang meliputi audit dari badan-badan pengatur penerbangan dan asosiasi pimpinan, audit pemerintah, kecelakaan pesawat udara dan catatan insiden serius, usia armada, posisi keuangan dan pelatihan pilot dan budaya.
"Semua maskapai memiliki insiden setiap hari dan banyak yang merupakan masalah pembuatan pesawat atau mesin alih-alih masalah operasional maskapai. Dan itu adalah cara awak pesawat menangani insiden yang menentukan maskapai penerbangan yang baik dari maskapai yang tidak aman. Jadi, menyatukan semua insiden adalah sangat menyesatkan," ujar Thomas. (jms/khaleejtimes)
Baca juga:
Rute Penerbangan Lombok – Perth Berhasil Tarik Minat Wisatawan