:
:
News
Pasar Kakiyah Makkah Jual Produk Makanan Indonesia

gomuslim.co.id- Kini tidak sulit menemukan produk Indonesia di Makkah. Pasalnya, pedagang di Pasar Kakiyah, Makkah telah menjual mie instan, minyak goreng (CPO), bumbu masak seperti cabai bubuk, kecap, saos botolan, dan terasi. Ada pula mie telor, aneka minuman dan makanan ringan.

Key Account Manager PT Syamil al-Katiri Abdul Halim mengatakan di Pasar Kakiyah ada beberapa toko yang menjual barang-barang Indonesia.

“Salah satunya Toko Puncak Sumatra yang dimiliki Adil Qasim. Lokasinya berada di ruko toko bahan pokok Kakiyah. Di dalamnya terdapat produk Indonesia tersebut,” ujar Halim, Kamis (06/09/2018).

Masyarakat setempat ramai mendatangi tempat jualan tadi untuk memborong produk Indonesia. Di antara mereka adalah warga Arab, keturunan Indonesia, dan warga Indonesia yang tinggal di Saudi (mukimin). 

Saat musim haji, pertokoan ramai pemesanan. Perusahaan katering biasanya akan memborong kecap dari tempatnya hingga ribuan box. Barang lainnya yang diburu perusahaan katering adalah kopi bungkusan dari berbagai merek khas Indonesia dan teh.

“Sebanyak  90 persen komoditas di toko itu berasal dari Indonesia. Ini adalah whole seller yang memenuhi kebutuhan pedagang eceran dekat pemondokan jemaah Indonesia,” ujarnya.

Pada musim haji tahun ini pihaknya meraup omzet hingga 5 juta riyal (kurs 1 riyal sama dengan Rp 3.800 setara dengan Rp 19 miliar). Produk yang paling laris adalah kecap, saos, bumbu, jus, dan rempah-rempah. Kecap di sana berasal dari pabrikan ternama di Indonesia, seperti ABC dan Indofood.

Sementara itu, Adil Qasim juga menyebut minyak goreng Indonesia sangat diminati, karena kualitasnya bagus. Kehalalan produk itu juga terjamin, sehingga masyarakat Saudi selalu membelinya untuk kebutuhan sehari-hari memasak lauk-pauk.

Masyarakat dapat membeli produk tersebut eceran dan grosiran. Jika berbelanja grosiran, pembeli akan menikmati beragam potongan harga. Toko-toko sekitar 164 hotel jamaah haji kerap mengambil barang darinya.

“Mereka (pedagang) menjual lagi produk itu ke jemaah yang bosan dengan menu katering. Biasanya membeli mie instan baik yang dibungkus plastik maupun gelas sterofom,” kata dia. (nat/republika/dbs/foto:viva)

Responsive image
Other Article