:
:
Catatan Pena
Berkiprah Konsisten Membangun Insan Madani, Sejahtera dan Bahagiakan Indonesia

gomuslim.co.id - Kualitas sumber daya manusia sebagai aktor pembangunan adalah kunci yang menentukan tingkat capaian program-program pembangunan. Secanggih canggihnya konsep, sehebat-hebatnya program didesain, tapi tanpa kesiapan sumber daya manusia berkualitas sebagai implementator, niscaya target yang diharapkan sulit diwujudkan.

Demikian juga dengan program-program pendayagunaan zakat yang memiliki tujuan besar membangun keberdayaan masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Penguatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia masyarakat desa sebagai salah satu penerima manfaat program merupakan target yang strategis. Karena merekalah yang akan mengelola sumber daya-sumber daya dan potensi-potensi yang ada di desa untuk menjadi kekuatan membangun desanya.

Bonus demografis yang dimiliki Indonesia pada tahun 2035 mesti dikelola dengan optimal. Sebanyak 70 % penduduk Indonesia pada era tersebut, didominasi dari kalangan muda. Hal ini bisa menjadi kekuatan bangsa dan disaat yang sama juga bisa menjadi tantangan karena saat ini  angka kemiskinan masih relatif  tinggi dan jumlah pengangguran masih banyak didominasi pemuda usia produktif, baik di desa maupun di kota. 

Untuk itu sangat dibutuhkan tersedianya lapangan kerja luas yang luas dalam berbagai format, termasuk diantaranya mempersiapkan para generasi muda usia produktif untuk bisa siap bekerja melalui berbagai program pelatihan praktis atau bahkan membuka lapangan kerja sebagai wirausaha dalam bentuk UMKM  . Dalam semangat ini perlu disiapkan sumber daya insani yang cakap menangkap peluang berbekal pengetahuan, keterampilan dan attitude yang baik.

Program-program penyaluran ZIS (zakat, infak dan sedekah) yang dilaksanakan oleh LAZ Al Azhar memiliki relevansi yang sangat kuat terhadap upaya membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul. Yaitu memberikan akses seluas-luasnya dan sebaik-baiknya kepada masyarakat khususnya kaum mustadh’afin untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan yang dibutuhkan untuk keberdayaan menuju kemandirian dalam semua aspeknya.

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) sebagai instrument klaster program pengentasan pengangguran pemuda usia produktif, setiap tahunnya sebanyak 500 pemuda dari seluruh wilayah Indonesia dibekali keahlian, pengetahuan dan penguatan spirit entrepreneurship, leadership serta attitude. Bekal modal tersebut kemudian menjadi energi mereka bertransformasi menjadi pemuda mandiri berpenghasilan dan inspirasi masyarakat.

Jumlah peminat dari kalangan pemuda putus sekolah pengangguran di setiap kali pembukaan RGI di kampus-kampus tersebar di Indonesia begitu besarnya, sampai ribuan. Ini menunjukkan realitas masih tingginya angka pengangguran pemuda. Ikhitiar memberikan akses dalam menguatkan kualitas sumber daya insani para pemuda untuk bisa produktif mandiri dan berpenghasilan terus konsisten LAZ Al Azhar lakukan.

Saung Ilmu yang dibangun di desa-desa dampingan LAZ Al Azhar dalam program Indonesia Gemilang menjadi pusat pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Siapapun bisa mengakses ilmu dan wawasan. Para pemuda desa, petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, ibu-ibu kreatif, antusias berbondong menimba dan berbagi ilmu, spirit dan pengalaman produktif, didampingi para Dasamas (Dai Sahabat Masyarakat).

Jumlah petani kita semakin berkurang karena berbagai factor. Hal ini mengakibatkan produksi pertanian menurun, sehingga berdampak pada berkurangnya ketersediaan suplay pangan. Maka pendampingan dengan memberikan penguatan vokasi, asset, akses, asistensi kepada masyarakat desa khususnya petani menjadi sangat relevan.

Sebagai salah satu terobosan kreatif dalam rangka meningkatkan kualitas SDM muda yang unggul menjadi salah satu fokus LAZ Al Azhar dalam upaya mendukung program nasional pemerintah. Untuk itulah bersama dengan kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Republik Indonesia, LAZ Al Azhar telah melaksanakan acara “Heropreneur”, kegiatan workshop bagi para calon entrepreneur muda dari kalangan keluarga dhuafa dan pelaku UMKM yang blan November 2019 kemarin berlangsung di Jakarta dan Jogjakarta.

Acara yang bertema “From Heropreneur to the World Stage” ini fokus membentuk pengusaha-pengusaha baru yang memiliki kemampuan membuat produk yang bisa menembus pasar dunia. Para pengusaha UMKM yang dicetak juga diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang kerja baru, agar kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa terwujud. Ditahun 2020 , Insya Allah program Heropreneur ini akan diperluas lagi untuk dapat dinikmati oleh para calon entrepreneur muda dari kalangan keluarga dhuafa dan pelaku UMKM di berbagai propinsi .

Tak terasa bulan ini LAZ Al Azhar geap berusian 15 tahun (01 Desember 2004 – 01 Desember 2019). Berkat dukungan dari berbagai elemen ABCG (Academic, Business, Civil Society, Government)  LAZ Al Azhar terus konsisten bergerak membangun keberdayaan masyarakat. Menyiapkan dan menguatkan kualitas sumber daya insani yang madani sebagai aktor utama dan penentu keberhasilan program-program kemandirian masyarakat. 

Untuk itu kami haturkan rasa syukur kepada Allah SWT dan juga rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh sahabat Al Azhar para donator, keluarga besar YPI Al Azhar, mitra strategis, mitra jejaring, jaringan relawan nasional, dan seluruh stakeholders serta masyarakat luas yang telah mendukung dan bersama-bersama berjuang mewujudkan masyarakat madani, mandiri dan gemilang.

Anda lah sesungguhnya pahlawan sesungguhnya dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Jabat erat dari kami semoga kita tetap dapat terus bergandeng tangan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan gemilang. (ADV – LAZ Al Azhar)

Responsive image
Other Article